Contoh Konotasi & Denotasi |
Sebelum berlanjut ke contoh kalimat yang mengandung konotasi, ada baiknya adik-adik memahami terlebih dahulu apa itu Makna Konotasi, Idiom (Ungkapan), dan Juga Metafora. Karena beberapa contoh kalimat di bawah ini selain memiliki makna konotasi juga merupakan Idiom dan Metafora.
Makna Konotasi
makna konotasi adalah makna konotasi merupakan makna yang tidak sebenarnya dari suatu kata atau tidak didasarkan atas kondisi kebenaran (non truth conditional) dan merupakan makna tambahan terhadap makna dasarnya yang berupa nilai rasa dan bersifat subjektif sesuai penggunanya. Contoh:
Kata Tenggelam pada kalimat "Dia sedang tenggelam dalam lamunannya" kalimat ini mengandung makna konotasi
Konotasi positif merupakan kiasan yang mengandung makna baik (positif). Sedangkan konotasi negatif merupakan kiasan yang mengandung makna buruk atau negatif. Contoh masing-masing konotasi ini sudah ada pada 37 contoh kalimat konotasi.
Idiom (Ungkapan)
Idiom
atau ungkapan sering juga kita sebut dengan istilah pribahasa, idiom
tanpa kita sadari sangat sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari, jadi tidak hanya melulu di dalam karya sastra.
"Ayahmu sudah banting tulang cari uang setiap hari, tapi kau sekolah saja sangat malas"adalah sebuah kalimat yang sudah tidak asing kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Dan ternyata frase Banting tulang ternyata merupakan sebuah Idiom (ungkapan) yang bermakna kerja keras. secara definisi Idiom diartikan sebagai satuan ujuran yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal.
Metafora
Metafora merupakan sejenis analogi yang membandingkan dua hal secara langsung tetapi dalam bentuk yang singkat. Metafora adalah majas perbandingan yang tidak menggunakan kata-kata pembanding. Menurut Altenbernd, metafora menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama dengan hal lain, yang sesungguhnya tidak sama.
Contohnya: tangan kanan (orang kepercayaan), raja siang (matahari), putri malam (bulan), bunga bangsa (pahlawan), dan lain sebagainya
37 Contoh Kalimat Konotasi
- Suhu politik di Indonesia semakin memanas (memanas: suasana tegang atau penuh ketegangan)
- Hati Zahra hancur ketika adiknya sakit parah (hancur: sangat sedih)
- Aku bisa menangkap perkataanmu sayang (menangkap: mengerti)
- Emosi Anggi meluap ketika adiknya dipukuli (meluap: menjadi-jadi)
- Sebaiknya jangan telalu dini menghakimi orang lain (dini: cepat)
- Fendy masih hijau dalam pekerjaan ini (hijau: belum berpengalaman)
- Pengalaman pahit yang aku rasakan, menjadi penyemangat kesuksesanku. (pahit: tidak menyenangkan hati)
- Pemilihan kepala desa tadi pagi berjalan panas (panas: suasana tegang)
- Jangan pernah lari dari masalah (lari: menghindar atau tidak mau menghadapi )
- Zahra semakin gerah dengan sikap Robert (gerah: terusik/tidak nyaman)
- Karena besar kepala, Robert dijauhi teman-temannya (besar kepala:sombong)
- Meskipun Johan belum berhasil, johan tidak gigit jari (gigit jari: kecewa)
- Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (tidak tepat pendirian)
- Aku tenggelam di dalam lamunan (tenggelam: asyik)
- Zakia merupakan anak emas dalam keluarganya (emas: yang paling disayang)
- Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (hati dingin: sabar)
- Saya sangat mengenal Fitri, dia ringan tangan dan baik (ringan tangan: rajin/suka menolong)
- Para tikus kantor seharusnya tidak dihukum terlalu ringan (tikus kantor: koruptor)
- Anastasya berat hati menerima cobaan itu (berat hati: tidak ikhlas)
- Alini anak kutu buku dan terus mendapat juara (kutu buku: rajin)
- Gayus sedang duduk di kursi pesakitan (kursi pengadilan)
- Daniel bagaikan musuh di dalam selimut (orang dekat yang berkhianat)
- Meskipun kaya Anton tidak tinggi hati, (tinggi hati: sombong)
- Fadlan tak ingin sombong meski berada di kursi empuk di kantornya (kursi empuk: jabatan yang bagus)
- Mukhlis hidup sebatang kara ( sebatang kara: sendirian / tanpa keluarga)
- Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah (jago merah : Api)
- Para pedagang tersebut gulung tikar (gulung tikar: bangkrut)
- Benny orang yang pandai bersilat lidah (bersilat lidah: pandai berbicara/pandai mencari alasan)
- Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya (sapi perah: dimanfaatkan saja)
- Irfan meruapakan keturunan darah biru (darah biru: bangsawan/terhormat)
- Anisa menjadi buah bibir semenjak sukses mendirikan toko kue (buah bibir: pembicaraan orang banyak)
- Ahmad angkat kaki dari kosnya (Angkat kaki: pindah/keluar)
- Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin (kabar angin: isu/tidak pasti kebenarannya)
- Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa)
- Didin sudah tau akal bulus Bejo (akal bulus: licik/ penipu)
- Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam (orang dalam: kerabat atau kenalan yang berwenang )
- Rossi sangat lihai menunggangi kuda besi nya (kuda besi = motor balap)
18 Contoh Kalimat Denotasi
- Alibaba menyeduh kopi dengan air panas (panas: suhu air yang tinggi )
- Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil)
- Padi di sawah bu Yusda masih hijau (hijau: muda)
- Sungai yang berada di belakang rumah Anggi meluap akibat hujan tadi malam (meluap: melimpah dengan banyak )
- Adik kecilku sangat suka menggigit jari (menggigit jari: memasukkan jari ke mulut dan di gigit)
Baca juga: Prediksi Soal SBMPTN 2018 dan Pembahasan
- Zakiyan memiliki seekor sapi perah (sapi perah: sapi yang diambil air susunya)
- Ibu Andi pergi dini hari tadi ke rumah nenek (dini: pagi sekali)
- Tangan Reno terbakar, ketika bermain api (bermain api: melakukan permainan dengan api)
- Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
- Diana menanam bunga dihalaman depan rumahnya (menanam: kegiatan menaruh bibit, benih, setek, atau sebagainya di dalam tanah supaya tumbuh)
- Suasana hari ini terasa sangat panas (panas: keadaan pada suhu tinggi)
- Arman sedang duduk di kursi goyang
- Neny sedang menggulung tikar (tikar: anyaman yang biasamya digunakan untuk tempat duduk)
- Warga Jamruj berhasil menangkap pencuri kambing bandot milik andi (menangkap: memegang pencuri dan tidak melepaskan)
- Ayam itu tenggelam di sungai (tenggelam: masuk terbenam ke dalam air)
- Makanan ini terasa pahit di mulut (pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu)
- Anakku Ahmad, jangan banting tulang ayamnya ya. (banting tulang: kegiatan membanting tulang)
- Soimah jangan lari lagi (lari: menggerakkan kaki dengan cepat)
Nah, itulah Contoh-contoh kalimat konotasi dan denotasi. Bagi adik-adik yang belum lulus di SNMPTN jangan berkecil hati, raih kesempatan adik lulus di PTN Favorit melalui Ujian UTBK. Kami juga sudah menyiapkan Materi Soal UTBK SBMPTN dan Prediksi Soal UTBK SBMPTN 2019, soal ini dirancang khusus untuk membantu adik-adik lulus ujian SBMPTN. Jika berminat Silahkan Klik Disini !!.
Menarik bisa jadi anak kita pintar
ReplyDeleteKurang banyak tambahin dong?
ReplyDeleteYoi dikit banget
DeleteSudah ditambahin dk, silahkan dipelajari.
DeleteSangat membantu. Terima kasih
ReplyDeletemaksih sangat membantu
ReplyDeleteAllhammdullilah ... makasih infonnya .semooooga bekah
ReplyDeleteterimakasi
ReplyDeleteok. sbg contoh ketika saya mengajar.
ReplyDeletemakasih udah bantuin ngerjain pr
ReplyDeleteAll@ __Sama2 smoga bermanfaat :)
ReplyDeleteTerima kasih :-) sangat membantu
ReplyDeleteSep!
ReplyDeleteajkh atas ilmunya
ReplyDeleteMakasih Ilmunya Ya :D
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Infonya
ReplyDeleteIni sangat membantu PR saya
Gan, kalau makna konotatif seperti yang agan contohkan, lantas perbedaan dengan idiom apa ya?
ReplyDeleteIdiom itu secara sederhana disebut sebagai ungkapan dk. Ungkapan pada umumnya bukan makna yang sebenarnya (makna konotatif). Nah dari penjelasan ini tentunya adik pasti sudah bisa menjawab pertanyaan adk sendiri :)
DeleteGood. Keren juga Ok
ReplyDeleteThanks, smoga bermanfaat :)
DeleteBersama ehsan jupri X TSM 2 smk N 1 majalaya
ReplyDeleteSelamat datang ehsan :)
DeleteGud
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteThanks
ReplyDeleteU'r Welcome
Delete