Makalah Merokok Dalam Budaya Remaja ini merupakan salah satu contoh makalah yang admin sempatkan untuk di share ke adik-adik sekalian. Semoga dengan adanya contoh makalah sma ini adik-adik akan lebih mudah dalam membuat suatu makalah yang baik dan benar.
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha kuasa, karena. Atas rahmat dan karunianya, kami dapat menyusun karya ilmiah ini sesuai yang kami harapkan. Makalah ini di susun atas kerja sama kami yang bertopik “merokok dalam budaya remaja”. Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat kami sadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sansat kami harapkan.
1.1. Latar Belakang
Citra merokok merupakan citra yang secara khusus cocok dengan remaja, terutama karena hubunganya negatifnya misalnya merokok menunjukan suatu pilihan untuk melawan apa yang di inginkan orang tua, ibarat menunjukan suatu sikap “berteman dengan setan”.
Salah satu hobi remaja adalah menonton film, adegan adegan dalam film sering kali mempengaruhi remaja ini suatu adegan dalam film. Dimana seorang wanita indonesia yang cantik dan nakal merokok dipertontonkan.
Dengan kejadian di atas, kelompok kami mengambil topik “merokok dalam budaya remaja”
1.2. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui bagaimana budaya masyarakat terutama dalam merokok !
2. Mengetahui akibat dari rokok !
3. Mengatahui hubungan rokok dan remaja !
4. Mengetahui pengaruh rokok bagi kesehatan !
BAB II
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
1. Bagaimana budaya remaja dalam merokok ?
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 Merokok Dan Sub-Budaya Remaja
Penelitian mengenai kebiasaan merokok melahirkan dugaan-dugaan kuat bahwa remaja wanita yang merokok terus merokok sepanjang hidupnya, sementara remaja wanita-wanita yang lebih tua umurnya dapat berhenti atau tidak merokok sama sekali. Perusahaan rokok, meskipun menyangkal, terus menjadikan pasar remaja sebagai sasarannya. Salah satu sebah ialah kerika orang dewasa berhenti merokok, pasar baru harus terus dikembangkan untuk memastikan kelangsungan penjualannya. Keuntungan dari pasar remaja adalah kepekaannya, terutama di negara-negara yang upaya peng endalian tembakau pemerintahnya lemah seperti Indonesia. Remaja Indonesia dibiarkan membuat pilihan tentang merokok jauh sebelum mereka dewasa” lainnya, misalnya memberikan suara dalam pemilihan umum . Penjelasan lain te ntang alasan industry rokok menjadikan pasar remaja sebagai saran ialah bahwa citra merokok adalah citra yang secara khusus cocok dengan remaja, terutama karena hubungan negatifnya- misalnya merokok menunjukkan suatu pilihan untuk melawan apa yang diinginkan orang tua, ibarat menunjukkan suatu sikap ‘berteman dengan setan’.
Filim- film remaja dewasa ini menunjukkan serangkaian gaa-gaya hidup dan jenis- jenis watak. Di dalam film- film, sinetron- sinetron dan iklan- iklan rokok Indonesia- pun ide cerita dan citra menyerupai Rebel Without a Cause (yang artinya ‘Pemberontakan Tanpa Sebab’) terus berlangsung. Tema utama film-film remaja adalah adanya konflik dan (perasaan) memiliki kelompok teman (peer group)- dan kelompok teman ini paling mudah diwakili oleh gaya dan beberapa hal yang berhubungan dengan perilaku. Di dalam banyak film remaja, merokok menunjukkan suatu cara untuk membedakan apakah seorang remaja masuk dalam kelompok tertentu atau berada di luarnya.
Hampir semua remaja yang merokok menerima kenyataan ini : mereka mencoba berhenti dan gagal! Intinya semakin lama merokok makin sulit untuk berhenti karena zat yang menimbulkan kecanduan telah bekerja. Di samping menimbulkan hasrat yang besar untuk menghisap lebih banyak tembakau, berhenti merokok menimbulkan frustasi, kemarahan, kecemasan, kesulitan berkonsentrasi dan kegelisahan. Jadi, kalau kamu pikir kamu bisa merokok hanya untuk sementara waktu kemudian berhenti, pikirkanlah sekali lagi.
Tidak seperti yang mungkin pernah kamu dengar, bir, anggur (wine) bukanlah pilihan yang lebih aman dari minuman yang lebih keras. Sekaleng bir dan segelas anggur mengandung alkohol sama banyaknya dengan seteguk wiski. Jadi jangan berfikir kamu tidak akan mengalami bahaya minuman keras seperti itu. Semua bentuk alkohol membuatmu kacau.
Tembakau sering menjadi obat pertama yang digunakan remaja yang kemudian memakai alkohol atau narkoba. Penelitian- penelitian menunjukkan bahwa pemakai obat-obatan terlarang jarang terjadi diantara mereka yang tidak pernah merokok. Sebagian yang awalnya memakai tembakau berlanjut ke alkohol dan narkoba atau keduanya. Dibandingkan remaja bukan perokok, remaja perokok memiliki kecenderungan memakai alkohol dan narkoba tiga kali lebih besar.
Kerusakan akibat merokok dan minum minuman keras berlangsung dengan cepat. Kerusakan itu bahkan terjadi dalam setahun sejak seseorang memulainya. Remaja perokok batuk lebih sering, paru-parunya rusak dan ukurannya lebih kecil, memiliki jantung yang lebih lemah, buruk penampilannya dalam olahraga yang dipertandingkan dan lebih sering sakit. Makin dini remaja mulai merokok, makin cepat mereka menderita penyakit kanker dan jantung sebagai seorang dewasa. Sedangkan minum alkohol semalaman saja sudah dapat melemahkan sistem kekebalan dan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit.
Memakai narkoba membuatmu mudah mengalami kecelakaan. Pemakaiannya mengurangi kemampuanmu untuk memusatkan perhatian dan melakukan pekerjaan- pekerjaan yang memerlukan koordinasi seperti berjalan, berlari dan mengemudi kenderaan.
Merokok merusak paru-parumu. Kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan bernafasmu. Ketika kamu berusaha melakukan hal-hal yang memerlukan banyak tenaga, kamu merasa kepayahan. Alkohol membuatmu mengalami dehidrasi. Ketika kamu bergerak cepat dan bekerja keras, rasa hausmu menjadi-jadi.
Inhalants (narkotika yang dihisap melalui hidung) – misalnya ganja, heroin / putaw- bisa membuatmu kahilangan kendali atas fungsi-fungsi tubuhmu, membuat pengendalian dirimu terhadap kelenjar kencing menjadi tak terkendali – seperti anak bayi. Inhalants juga dapat menimbulkan perdarahan hidung, sakit kepala dan halusinasi. Disamping itu dapat menimbulkan kerusakan otak yang permanent bahkan kematian.
Orang yang mengkonsumsi ganja, acstasy, heroin/putauw dan alcohol untuk “bersantai” seringkali berakhir dengan hal-hal yang mereka sesali. Misalnya makan terlalu banyak, mempertaruhkan nyawanya di mobil (yang di kendarai dengan tidak terkendali), atau terlibat dalam hubungan kelamin yang tidak di lindungi, yang pada gilirannya dapat mengakibatan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kelamin yang mematikan seperti HIV-AIDS.
Alkohol merintangi sistim saraf pusatmu. Kamu kehilangan keseimbanganmu, koordinasimu, kemampuanmu untuk berreaksi dan untuk mengambil keputusan. Merokok merintangi oksigen dari aliran darahmu. Jantungmu bekerja keras tapi kurang mencapai hasil yang seharusnya. Kamu tidak bisa bergerak secepat dan sekuat kalau kamu tidak merokok.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hampir Semua remaja yang merokok menerima kenyataan yang tak bisa mereka terima, mereka mencoba berhenti tapi gagal!. Tidak bisa seperti yang mungkin pernah kamu dengar, bir, anggur bukanlah pilihan yang lebih aman dari minuman yang lebih keras.
Tembakau sering menjadi obat pertama yang digunakan remaja yang kemudian memakai alcohol atau narkoba. Kerusakan akibat merokok dan minum minuman keras berlangsung dengan cepat. Remaja menunjukkan suatu sikap “berteman dengan setan”.
4.2 Saran
Jadikanlah dirimu remaja yang terhorrmat dan santun dan jauhkanlah dirimu dari hal-hal yang menurutmu negatif, Raihlah Pendidikan Setinggi Langit !
No comments:
Post a Comment