Antrean Pendaftaran SBMPTN 2013

Antrean Pendaftaran SBMPTN 2013. MAKASSAR -- Model Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menunjukkan hasil yang lebih baik dari sistem sebelumnya. Setidaknya, calon mahasiswa tidak perlu lagi berdesak-desakan saat melakukan pendaftaran. Tapi, buktinya, proses pendaftaran SBMPTN di Unhas dan UNM, Sulawesi Selatan hingga hari kedua Selasa (14/5) masih terlihat antre di bank mitra kampus tersebut.

Antre Pembayaran SBMPTN 
Hanya saja, antrean masih berjalan tertib. Ini karena proses pendaftaran dengan terlebih dahulu mengambil Personal Identifikasi Number (PIN) untuk login pendaftaran secara online bisa dilakukan di autlet Bank Mandiri manapun. Hal ini membuat peserta tidak terkonsentrasi pada satu tempat saja. Melainkan bisa memilih tempat lain yang dianggap paling dekat dengan tempat tinggalnya.     
 
Kepala Bagian Humas Unhas, Iqbal Sultan mengatakan model ini memang diterapkan untuk menjawab tuntutan dunia pendidikan dalam hal seleksi masuk. Selain itu, kata dia, akan mengubah kondisi yang selama ini sering terjadi penumpukan peserta menjadi lebih terakomodasi. Apalagi, dengan bekerja sama dengan perbankan, maka pekerjaan dalam penerimaan mahasiswa menjadi lebih ringan karena peserta tinggal berhubungan dengan bank.
      
"Iya syukurlah, model itu memang tidak membuat antrean mahasiswa. Sekarang ini pantauan di Bank Mandiri Unhas juga tidak terlihat calon mahasiswa berdesak-desakan. Sejauh ini terlihat normal saja. Pengaturan juga pihak Bank Mandiri baik sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik," ucapnya.
      
Dia menambahkan jalur SBMPTN ini akan memperebutkan 30 persen kuota mahasiswa baru dari 5000 mahasiswa yang akan diterima Unhas tahun ini. Sebanyak 50 persen, kata Iqbal, sudah diisi jalur undangan, dan 20 persen disiapkan untuk jalur non subsidi. Dengan demikian, memang persaingannya ketat melalui jalur tertulis ini. Namun demikian, hasil yang didapatkan dari seleksi tersebut juga diharapkan berkualitas.
     
"Kalau berapa yang mendaftar sampai hari kedua, kami belum dapat angka pastinya. Mungkin setelah berjalan lima hari pendaftaran baru dapat diketahui. Sekarang kan masih berjalan pendaftarannya. Tapi di bagian akademik mungkin sudah mulai dihitung. Hanya kalau kami belum ada yang bisa diinformasikan terkait progres pendaftar," tambahnya.

Hal sama terjadi di UNM Jl AP Pettarani. Pendaftaran yang dibuka sejak Senin 13 Mei lalu itu, juga tampak terjadi antrean memadati pintu utama Bank Mandiri unit UNM.

Kendati pendaftaran SBMPTN sudah dilakukan secara online, masih ada saja calon pendaftar yang berdesak-desakan yang ingin memperoleh  bukti pembayaran (resi) yang berisi nomor identitas dan PIN SBMPTN yang akan dipergunakan saat pendaftaran on-line, padahal proses pembayaran bisa dilakukan di Bank Mandiri seluruh Indonesia.

Seorang calon pendaftar, Anugrah, 18, mengeluhkan panjangnya antrean di loket pembayaran. "Antreannya panjang sekali, jadi harus desak-desakan," ungkapnya.

Saat ditanya mengapa tidak mendaftar di daerahnya saja. Siswi SMAN 1 Pinrang itu mengatakan kalau di daerah dia mengaku belum terlalu paham dengan sistem pendaftaran online.

"Kalau di sini (UNM) prosesnya cepat dan mudah karena ada yang bantu proses pengisian formulir online saat pendaftaran, kalau dilakukan sendiri takutnya salah," kata Anugrah.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Negeri Makassar, Prof Sofyan Salam, PhD, yang ditemui di ruangannya mengatakan, seleksi SBMPTN ini merupakan seleksi tes tertulis bagi calon mahasiswa yang lulus dari tahun 2011, 2012, dan 2013. Kuota untuk jalur SNMPTN 50 persen, SBMPTN 30 persen, dan selebihnya untuk jalur mandiri," ungkapnya.

Sofyan Salam menambahkan, meski pendaftaran dilakukan secara online, pihaknya tetap menyiapkan relawan yang membantu calon pendaftar, karena pengalaman tahun sebelumnya beberapa calon pendaftar masih belum paham dengan sistem online.

Untuk tahun ini UNM menyiapkan kuota kursi untuk jalur SBMPTN sebanyak 5 ribu kursi, untuk jalur bidikmisi mendapatkan perlakuan khusus karena semua biaya  ditanggung pemerintah dan diberikan uang saku Rp650 ribu per bulan. (fajar)

No comments:

Post a Comment